Kalender Event
Kabupaten Bengkayang
CAPGOMEH BENGKAYANG
Cap Go Meh di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, adalah perayaan budaya Tionghoa yang dilaksanakan 15 hari setelah Tahun Baru Imlek. Perayaan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Bengkayang sejak abad ke-16.
Berikut poin-poin penting mengenai perayaan Cap Go Meh di Bengkayang:
Waktu Pelaksanaan: 15 hari setelah Tahun Baru Imlek.
Atraksi Utama:
Tatung: Atraksi ritual yang melibatkan orang-orang yang dirasuki roh dan melakukan aksi-aksi ekstrem.
Barongsai: Tarian singa yang diiringi musik tabuh-tabuhan.
Naga (Liong): Tarian naga panjang yang dimainkan oleh banyak orang.
Daya Tarik Wisata: Perayaan Cap Go Meh menjadi daya tarik wisata yang unik, menarik masyarakat Bengkayang dan wisatawan domestik maupun mancanegara. Jalan-jalan di ibukota Bengkayang dipadati penonton yang menyaksikan atraksi-atraksi tersebut.
Nilai Budaya: Perayaan ini menggambarkan nilai budaya Indonesia yang beragam dan menjadi wadah untuk mengenalkan pariwisata berbasis budaya dan keagamaan.
Pengakuan: Perayaan Cap Go Meh di Bengkayang diklaim sebagai perayaan terbesar ke-2 di Kalimantan Barat setelah Kota Singkawang.
Singkatnya, Cap Go Meh di Bengkayang bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga pertunjukan budaya yang memukau dan berpotensi sebagai daya tarik wisata yang signifikan.
GAWAI NYABANK RODAYA
Nyabank adalah ritual panen padi baru masyarakat Dayak Bakati di Dusun Baya, Desa Rodaya, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Ritual ini merupakan tradisi adat yang telah dilakukan secara turun temurun sejak zaman nenek moyang dan masih dilestarikan hingga saat ini.
Berikut poin-poin penting mengenai ritual Nyabank:
Tujuan: Sebagai ungkapan syukur kepada Jubata (Tuhan Yang Maha Esa) atas hasil panen padi yang telah diberikan.
Waktu Pelaksanaan: Setiap tanggal 22 Maret. Sejak 5 tahun lalu, ritual ini telah ditetapkan sebagai kalender wisata budaya Kabupaten Bengkayang.
Pelaksanaan:
Dilaksanakan secara gotong royong oleh masyarakat setempat (Babiris).
Malam sebelum acara puncak, diadakan pemotongan ayam dan anjing yang dagingnya dibagikan kepada semua kepala keluarga di desa.
Rangkaian acara diawali dengan Nyabak yang dilakukan di Pante Sangga, dilengkapi dengan sesajian seperti beras, telur ayam, pinang, gambir, kapur sirih, lemang, dan sebagainya.
Kepala Rakuh (pemimpin ritual) dan anggotanya membacakan mantera atau doa-doa yang diiringi dengan alat musik tradisional seperti Sabak, Kulintang, Tebande, Dawu, dan Gong. Sabak adalah gendang panjang yang khusus digunakan saat ritual adat.
Tamu undangan memasuki Pante Sangga dan disambut dengan tarian penyambutan dari Sanggar Bapanta Benua Sejarik dan penaburan beras kuning.
Makna Budaya: Ritual Nyabank merepresentasikan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur masyarakat Dayak Bakati. Penetapannya sebagai kalender wisata budaya juga bertujuan untuk melestarikan tradisi ini dan mengenalkannya kepada masyarakat luas.
Singkatnya, Nyabank bukan hanya sekadar ritual panen, tetapi juga perwujudan identitas budaya dan kearifan lokal masyarakat Dayak Bakati yang patut dilestarikan.